'Penopang Kehidupan yang Dijarah Namun Tak Pernah Mati'
Penanggung Jawab
Vicky Arlensius
Pimpinan Redaksi
Charrisa Hanindya Utami
Wakil Pimpinan
Adi Suryo
Redaktur Pelaksana
Fotografer
Timotius Arbaho Sagala
Yuda Firmansyah
Luthfiona Fitri
Reporter
Oktaviani An Nisa
Puja Puspa
Fransisca Yunita Halek
Penulis
Adi Suryo, dkk
ISBN: 978-623-93786-8-4
Editor
Aulia Handayani
Lulut Nirwana
Desain Sampul
Muhammad Syaifullah Yusuf
Rani Puspitasari
Layout
Abdul Aziz Al Fazri
Redaktur Pracetak
Mochammad Faizin
Shelly Nur Hasanatun
Penerbit
Bhinneka Pustaka
Redaksi
Jalan Raya Rembangan, Kemuninglor, Arjasa, Jember
Telp 082111666458
Email : bhinnekapustaka@gmail.com
Cetakan pertama, 23 Juli 2022
hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
SINOPSIS
Jember adalah sebuah kabupaten di
Provinsi Jawa Timur yang beridentitas sebagai Kota Tembakau. Menghasilkan tembakau dengan kualitas terbaik dan memiliki
ciri khas tersendiri menjadikan tembakau Jember cukup terkenal di pasar
internasional. Kebanyakan mungkin beranggapan bahwasanya tembakau itu adalah
tanaman yang memiliki banyak sisi negatif karena sebagai bahan dasar dalam
pembuatan rokok. Dari sini munculah sebuah persepsi bahwasanya tembakau itu
hanya memiliki sisi negatif saja. Bahkan mungkin ada yang membuat kampanye
dalam bungkus rokok bahwasanya “rokok itu dapat membunuhmu”. Persepsi-persepsi
inilah yang membuat citra tembakau hanya dipandang sebelah mata.Tembakau
sendiri tentu memiliki sejarah yang cukup melekat di Indonesia . Meski sampai
saat ini, Jember masih menjadi tempat produksi tembakau, nyatanya seiring
berjalannya waktu julukan yang diterima oleh Jember kian berubah seolah
eksistensi Jember sebagai Kota Tembakau sirna begitu saja. Awal mulai dari
tanaman tembakau sendiri tidak serta merta murni dari Indonesia melainkan
dibawakan oleh kolonialisme Belanda.Tembakau yang berada di Indonesia tentu
tidak lepas dari berbagai kebudayaan atau mungkin salah satunya adalah cerita
rakyat. Seperti yang ada di Madura dan di lereng Sumbing Sindoro Prau. Selain
itu, ada salah satu kebudayaan khas Indonesia yang terbuat dari tembakau yakni
Kretek.
Dewasa
ini, masyarakat tembakau yang dikategorikan sebagai petani, buruh dan pekerja
pabrik mengalami keterpurukan. Melihat kondisi riil ekonomi, rakyat hari ini khususnya
petani tembakau digempurkan dengan berbagai keadaan. Pandemi menjadi salah satu
faktor yang memberikan pengaruh terhadap menurunnya tingkat ekonomi masyarakat.
Hal lain seperti cuaca yang tidak mendukung juga memberi pengaruh besar karena
mengingat tanaman tembakau termasuk tanaman yang sulit hidup karena membutuhkan
cuaca panas. Belum lagi masalah kenaikan cukai yang menyebabkan pihak pabrikan
menekan harga tembakau dan pada akhirnya makin kesini harga tembakau yang
ditawarkan bernilai rendah. Bantuan dana seperti DBH – CHT yang juga tidak
tersalurkan menambah beban para petani tembakau. Kembali lagi, petani tembakau
yang seharusnya menjadi tangan pertama yang menikmati keuntungan berbanding
terbalik dengan kenyataan. Jika ini terjadi, maka identitas yang disematkan
pada Kota Jember yaitu Kota Tembakau akan sirna dengan sendirinya.